Jumaat.
Usai kelas Toxicology, kelas yang sangat-sangat seronok, saya tergesa-gesa mengemas barang.Perjanjian asal telah dirombak. Hampir pukul 1 kami selamat meninggalkan perkarangan UIA yang dicintai:)
Hampir jam 3.30 petang. Alhamdulillah selamat sampai di Tol Gombak. Wah, lajunya Awatif bawa kereta. Terima kasih Awatif tumpangkan ke Gombak. Tanpa saya sedari, sudah pun berada di Gombak, seperti tidak percaya. Maklumlah di akhir-akhir perjalanan seronok merehatkan mata. Huhu.
Hawa, adik yang kedua seakan tidak percaya dengan kemunculannya kakaknya di UIA Gombak. Huhu.Maklumlah, pagi tersebut baru dia menghantar mesej supaya perjalanan semuanya selamat dan tidak merancang pula untuk singgah di UIA.
Alhamdulillah, semuanya dalam aturan Ilahi. Dapat juga melepas rindu dan berkongsi rasa dan pengalaman bersamanya. Banyak yang kami bincangkan, walaupun pada petang itu dia akan pulang ke rumah untuk meraikan hari perkahwinan sepupu keesokan harinya. Hasil diskusi yang hampir sejam membawa saya kepada satu perkongsian buat sahabat-sahabat seperjuangan yang datang bertandang di sini. Usai Asar, terus bergerak menuju ke suatu tempat bersama seorang junior dan senior.
Lagu dari Qatrunnada, "Engkau Ingin Berjuang". Terima kasih Hawa atas perkongsian! Hayati liriknya. Semoga kita benar-benar adalah pejuang Islam. Perjanjian di alam roh itu adalah permulaan bagi segalanya. Perkongsian seterusnya akan menyusul insyaAllah. Hujung minggu yang sangat manis, bertemu dengan 3 generasi dakwah, 2 hari 1 malam. Cukup memberi erti. Terima Kasih Allah, Engkau terus memberi dan memberi, kini masih lagi bernafas. Bertemu dan berpisah kerana-Mu, demi redha-Mu. Moga segalanya bukan sekadar retorik!
Engkau ingin berjuang , tapi tidak mampu menerima ujian,
Engkau ingin berjuang, tapi rosak oleh pujian,
Engkau ingin berjuang, tapi tidak sepenuhnya menerima pimpinan.
Engkau ingin berjuang, tapi tidak begitu setia kawan,
Engkau ingin berjuang, tapi tidak sanggup berkorban,
Engkau ingin berjuang, tapi ingin jadi pemimpin,
Engkau ingin berjuang, menjadi pengikut agak segan.
Engkau ingin berjuang, tolak ansur tidak engkau amalkan,
Engkau ingin berjuang, tapi tidak sanggup terima cabaran,
Engkau ingin berjuang, kesihatan dan kerehatan tidak sanggup engkau korbankan.
Engkau ingin berjuang, masa tidak sanggup engkau luangkan,
Engkau ingin berjuang, kerenah isteri tidak kau tahan,
Engkau ingin berjuang, rumah tangga lintang pukang,
Engkau ingin berjuang, diri engkau tidak engkau tingkatkan.
Engkau ingin berjuang, disiplin diri engkau abaikan,
Engkau ingin berjuang, janji kurang engkau tunaikan,
Engkau ingin berjuang, kasih sayang engkau cuaikan,
Engkau ingin berjuang, tetamu engkau abaikan.
Engkau ingin berjuang, anak isteri engkau lupakan,
Engkau ingin berjuang, ilmu berjuang engkau tinggalkan,
Engkau ingin berjuang, kekasaran dan kekerasan engkau amalkan.
Engkau ingin berjuang, rasa bertuhan engkau abaikan,
Engkau ingin berjuang, iman dan taqwa engkau lupakan,
Yang sebenarnya, apa yang engkau hendak perjuangkan?
Engkau ingin berjuang, tapi rosak oleh pujian,
Engkau ingin berjuang, tapi tidak sepenuhnya menerima pimpinan.
Engkau ingin berjuang, tapi tidak begitu setia kawan,
Engkau ingin berjuang, tapi tidak sanggup berkorban,
Engkau ingin berjuang, tapi ingin jadi pemimpin,
Engkau ingin berjuang, menjadi pengikut agak segan.
Engkau ingin berjuang, tolak ansur tidak engkau amalkan,
Engkau ingin berjuang, tapi tidak sanggup terima cabaran,
Engkau ingin berjuang, kesihatan dan kerehatan tidak sanggup engkau korbankan.
Engkau ingin berjuang, masa tidak sanggup engkau luangkan,
Engkau ingin berjuang, kerenah isteri tidak kau tahan,
Engkau ingin berjuang, rumah tangga lintang pukang,
Engkau ingin berjuang, diri engkau tidak engkau tingkatkan.
Engkau ingin berjuang, disiplin diri engkau abaikan,
Engkau ingin berjuang, janji kurang engkau tunaikan,
Engkau ingin berjuang, kasih sayang engkau cuaikan,
Engkau ingin berjuang, tetamu engkau abaikan.
Engkau ingin berjuang, anak isteri engkau lupakan,
Engkau ingin berjuang, ilmu berjuang engkau tinggalkan,
Engkau ingin berjuang, kekasaran dan kekerasan engkau amalkan.
Engkau ingin berjuang, rasa bertuhan engkau abaikan,
Engkau ingin berjuang, iman dan taqwa engkau lupakan,
Yang sebenarnya, apa yang engkau hendak perjuangkan?